Membuangsampah. pada tempatnya. Tidak. Pernah. Alasan. Apabila jawaban Anda "kadang-kadang" atau "tidak pernah" pada kolom. Indonesia untuk mencegah gerakan ISIS di Indonesia! Tugas kelompok 3.1. Nah, setelah Anda membaca uraian di atas, coba Anda bersama teman.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara lingkungannya dari berbagai sampah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sehat dan merupakan salah satu penyebab terhalangnya suatu terjadinya sampah salah satu yang harus diperhatikan dalam setiap lingkungan hidup dari rumah tangga itu beraneka macamnya yaitu sampah plastik dan sampah-sampah kita ketahui sampah pelastik adalah sampah yang sulit untuk uraikan . Mungkin memperlukan waktu yang sangat lama ,atau mungkin bertahun-tahun untuk menguraikannya. Selain itu juga sisa sabun yang berasal dari rumah-rumah masyarakat yang berada disekitaran sungai membuat sungai menjadi berbuih-buih atau gelembung - gelembung yang berasal dari sabun tersebut . Akibatnya sabun tersebut membuat air menjadi tidak limah-limbah dari pabrik-pabrik membuat air menjadi air disungai-sungai menjadi teremar akibat dari sampah 15 KKN Tematik UPI mengusung tema "Desa Aman dan Nyaman". Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman salah satunya upaya yang harus dilakukan adalah menciptakannya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah adalah salah satu upaya agar lingkungan tersebut terhindar dari bencana banjir. Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sana yaitu bencana banjir. menyadari permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. karena tidak akan terciptanya lingkungan yang bersih jika dari masyarakatnya sendiri tidak memiliki kepedulian tentang kebersihan lingkungan. maka kelompok 15 KKN Tematik UPI mengadakan sosialisasi pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sosialisasi tersebut dilaksanakan di SD Miftahul Iman Desa Negla Utara pada tanggal 1 Agustus 2022. Sosialisasi tersebut berisikan tentang pemahaman mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, pemilahan jenis-jenis sampah, dan cara daur ulang sampah. kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan dan menumbuhkan rasa kepedulian kebersihan lingkungan sedari dini setidaknya di lingkungan SD Miftahul Iman Desa Negla Utara. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Membuangsampah pada tempatnya. Membuang sampah di selokan. Menyiram tanaman dengan air secukupnya. Menyiram tanaman sambil bermain air. Membantu orang tua menanam pohon. Mencabuti pohon yang telah ditanam. Membantu membersihkan selokan. Menutup saluran air. Menghemat air bersih. 10. Membiarkan keran air selalu terbuka. Menjaga Lingkungan
PertanyaanTindakan membuang sampah merupakan salah satu norma sosial yang ada di masyarakat dan bersumber dari nilai yang dianggap penting dan berguna. Nilai yang penting dan berguna tersebut adalah ….Tindakan membuang sampah merupakan salah satu norma sosial yang ada di masyarakat dan bersumber dari nilai yang dianggap penting dan berguna. Nilai yang penting dan berguna tersebut adalah …. kebersihan keamanan keistimewaan kerapian RRR. RgfreelanceseratusempattujuhMaster TeacherJawabanjawaban yang tepat adalah yang tepat adalah A. PembahasanBerkaitan dengan perilaku membuang sampah, nilai yang dianggap penting adalah kebersihan, keindahan, dan kenyamanan. Nilai-nilai tersebut dianggap sebagai sesuatu yang bergunasehingga masyarakat terus menjaga nilai tersebut dengan cara menerapkan norma untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk di lingkungan sekolah. Bergunanya kebersihan lingkungan adalah untuk menjaga lingkungan hidup kita agar tetap sehat dan terhindar dari suatu penyakit. Jadi, jawaban yang tepat adalah dengan perilaku membuang sampah, nilai yang dianggap penting adalah kebersihan, keindahan, dan kenyamanan. Nilai-nilai tersebut dianggap sebagai sesuatu yang berguna sehingga masyarakat terus menjaga nilai tersebut dengan cara menerapkan norma untuk tidak membuang sampah sembarangan, termasuk di lingkungan sekolah. Bergunanya kebersihan lingkungan adalah untuk menjaga lingkungan hidup kita agar tetap sehat dan terhindar dari suatu penyakit. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!687
BACAMALANGCOM - Masyarakat hendaknya berhati-hati jika membuang sampah, jangan sampai membuang sampah sembarangan, pasalnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang akan memberikan tindakan tegas kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Satpol PP Kota Malang dalam waktu dekat, berencana menggelar operasi tangkap tangan bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan
Gaya Hidup Thursday, 01 Jun 2023, 1140 WIB Apa itu sampah? Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Makhluk hidup seperti manusia selalu mencemari lingkungan karena tingkah lakunya, karena membuang kotoran akibat proses pencemaran dan metabolismenya. Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua negara penghasil sampah plastik di laut terbanyak di dunia. Hal ini berdasarkan laporan dari Dr. Jenna Jambeck yang dilakukan pada tahun 2015. Luar biasa, bukan? Sebagai generasi muda Indonesia, seharusnya kita turut prihatin dengan keadaan bangsa kita ini. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Bayangkan, dalam penghitungan sampah yang dilakukan saat kegiatan Java Jazz Festival 2016 yang dinamai Less Waste More Jazz selama tiga hari mencatat 7,5 ton sampah yang dihasilkan. Angka sebesar itu merupakan banyaknya sampah yang dihasilkan pengunjung yang datang untuk menonton festival tersebut. Tidak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya ialah, penyumbang terbesar sampah berasal dari sampah rumah tangga, di mana setiap rumah memiliki peran dalam menghasilkan banyak sampah setiap harinya. Keadaan ini lebih diperparah dengan perilaku masyarakat Indonesia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Perilaku sering membuang sampah yang tidak pada tempatnya, semakin membudaya. Padahal perilaku tidak ramah lingkungan ini memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan merusak lingkungan. Sayangnya sebagian besar masyarakat belum sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku membuang sampah sembarangan ini. Sampah yang menumpuk akibat perilaku buang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan. Lingkungan akan terlihat kumuh karena terkotori sampah. Selain itu sampah yang menumpuk menimbulkan bau busuk yang mengganggu. Tumpukan sampah juga berbahaya bagi kesehatan. Sampah merupakan sarang kuman yang menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, gatal-gatal dan lain-lain. Adanya kesadaran dari masyarakat tentang masalah sampah sangat penting. Revolusi budaya buang sampah sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari perilaku buang sampah sembarangan yang sudah kita lakukan selama ini, dan gerakan zero waste akan sangat membantu. Apa itu zero waste? Zero waste ialah gerakan untuk menyelamatkan lingkungan. Zero artinya nol, kosong, atau bebas, sedangkan waste artinya sampah. Jadi zero waste adalah gerakan untuk meminimalisasi timbulnya sampah, bahkan jika memungkinkan tidak menghasilkan sampah sama sekali. Bagaimana caranya tidak menghasilkan sampah? Padahal aktivitas kita sehari-hari saja sudah menghasilkan sampah. Contohnya, saat kita berbelanja kita menggunakan kantong plastik yang hanya sekali pakai setelah itu dibuang dan menjadi sampah. Padahal, sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Alangkah baiknya jika kita beralih ke dari penggunaan kantong plastik ke penggunaan tas kain, yang tidak hanya sekali pakai. Gerakan zero waste dapat juga dilakukan dengan memilah sampah, lalu mendaur ulangnya. Sampah dipilah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah Organik degradable, yaitu sampah basah atau sampah yang mudah terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah anorganik undegradable adalah sampah kering atau sampah yang tidak mudah terurai dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah kantong plastik, gelas plastik, bohlam lampu, barang pecah belah, sampah medis, sampah industri. Gerakan zero waste ini sejalan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 16 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah. Dalam Pasal 11, yang berbunyi “Dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan meliputi penyediaan tempat sampah dan pembuangan sampah ke TPS serta membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.” Cara mengelola sampah yang berwawasan lingkungan dijelaskan dalam Peraturan Daerah tahun 2011 pasal 17, “usaha pengelolaan sampah meliputi 3R, yaitu reduce mengurangi sampah, reuse memanfaatkan sampah, recycle mendaur ulang sampah.” Gerakan zero waste ini sudah mulai diterapkan di RT2/6 Kampung Gawanan Sukoharjo. Setiap rumah memilah sampah rumah tangga masing-masing, baik berupa sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik berupa kertas, barang pecah belah, plastik, dan besi dikelola dengan cara ditabung di Bank Sampah Tiga Melati. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan menabung di bank sampah, masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi juga mendapatkan uang dari hasil menabung sampah di bank sampah tersebut. Lalu sampah organik bisa dimanfaatkan dengan menjadikannnya kompos menggunakan komposter. Komposter adalah suatu alat yang digunakan untuk menguraikan sampah yang mudah terurai secara biologi menggunakan bakteri pengurai sampai terbentuk pupuk organik[8]. Pengomposan adalah proses penguraian sampah yang mudah terurai secara biologi menjadi pupuk organik.[9] Sampah organik dimasukkan ke dalam komposter, lalu selang beberapa waktu kemudian akan menjadi pupuk cair dan pupuk organik. Pupuk tersebut bisa digunakan untuk memupuk tanaman sayur mayur, tanaman bumbu, dan sebagainya. Hasil dari cocok tanam tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga karena tanaman ditanam secara alami dengan menggunakan pupuk organik bukan pestisida. Lalu apa yang akan kita dapatkan dengan semua usaha tadi? Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu orang bijak mengatakan. Jika kita berhasil menerapkan semua itu dalam kehidupan sehari-hari, maka bangsa Indonesia tidak hanya bersih lingkungannya tetapi juga memiliki rakyat yang cerdas dalam mengelola lingkungan dan kita akan terlepas dari budaya membuang sampah sembarangan yang sudah menjadi kebiasaan kita. Indonesia akan terbebas dari masalah sampah selama-lamanya. Kampung Gawanan sebuah kampung kecil di Kabupaten Sukoharjo telah berhasil membuktikan bahwa zero waste bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Inti dari gerakan ini adalah kita harus mengubah perilaku kita menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Pada era saat ini, sebagai generasi muda yang akan memegang kendali kehidupan dalam masyarakat di masa yang akan datang, maka sudah sepantasnya bagi kita untuk menjadi generasi yang bijak dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah ikut dalam gerakan menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan kita sudah jauh dari yang namanya bersih dan asri karena tercemari berbagai macam polusi dan limbah. Kepedulian terhadap lingkungan itu mungkin bentuknya sangat sederhana dan mudah dilakukan, misalnya memungut dan membuang sampah pada tempatnya atau mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Jika itu terus dilakukan, maka lambat laun kepedulian itu akan menjadi kebiasaan kita, sehingga kita tidak akan merasa nyaman bila sehari saja tidak melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan. Zero waste menggerakkan kita untuk peduli. Memupuk empati, sehingga kepekaan memahami situasi dan kondisi orang lain tetap ada, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Jika hal-hal tersebut diterapkan khususnya untuk generasi muda maka akan terus terwujud dan tercipta aktivis-aktivis muda yang peduli akan lingkungan. Revolusi budaya buang sampah dengan gerakan zero waste dapat kita mulai dari diri kita sendiri, dari usaha yang paling kecil, dan dimulai sekarang juga untuk Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. gerakanzerowaste Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Gaya Hidup
Gambaranimasi tentang anak sedang membuang sampah pada tempatnya. Gerakan Indocharity Pengadaan Tempat Sampah Di Jakarta Kompasiana Com from ذو الحجة ١٤٤٢ هـ. Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Paling populer 10 gambar kartun anak muslim buang sampah pada tempatnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemanasan global menyebabkan dampak yang semakin serius seiring bertambahnya tahun apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi industri yang tidak ramah lingkungan. Perkembangan teknologi industri yang semakin pesat namun tidak disertai dengan solusi atas pengaruhnya terhadap lingkungan semakin memperburuk dampak dari pemanasan global itu sendiri. Namun bukan itu saja, perbuatan manusia yang cenderung negatif dan tidak ramah lingkungan menjadi sebab yang konsisten atas pemanasan global. Apalagi dengan adanya tingkat kepadatan penduduk dan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman maupun kegiatan industri menjadi penambah sebab bertambah buruknya pemanasan global. Manusia yang kodratnya suka merusak dan melakukan kegiatan-kegiatan ilegal lainnya untuk memenuhi kepuasan dirinya sendiri menyebabkan kerusakan alam. Jika hal ini terus saja dibiarkan maka akan terjadinya krisis lingkungan yang akan mengganggu kesejahteraan dan kenyamanan ini diperlukan sikap yang kooperatif dan kesadaran bersama guna menangani masalah ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggalakkan gerakan penghijauan guna mengurangi dampak pemanasan global dan tetap terjaganya lingkungan yang lestari sebagai penunjang masa depan. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam masalah ini untuk memulai langkah dan melestarikan gerakan Go Green karena para generasi mudalah yang nantinya akan mengambil alih kehidupan di masa yang akan datang. Perkembangan teknologi akan terus berjalan karena manusia tentunya akan selalu mencari inovasi-inovasi baru guna mempermudah kehidupan dan mengatasi tuntutan masalah-masalah yang ada. Oleh karena itu, perlu dibekali dari sekarang bahwa perkembangan teknologi ramah lingkungan sangat dibutuhkan dan perlu ditekankan bahwa gerakan penghijauan sebagai solusi dari dampak pemanasan global dan pelestarian lingkungan harus dilakukan mulai dari sudah banyak yang menyadari akan pentingnya gerakan Go Green termasuk kampus sudah menerapkan dan menggunakan sistem green campus guna menunjang gerakan penghijauan sebagai langkah untuk mengatasi dampak pemanasan global. Kampus merupakan tempat bagi mahasiswa melakukan suatu pembelajaran maupun kegiatan perkuliahan lainnya. Sebuah kampus harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan dan mampu memfasilitasi mahasiswa melakukan perannya dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan gerakan Go Green. Seorang mahasiswa yang cenderung lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan melakukan pergerakan merupakan langkah yang tepat untuk menjadikannya sebagai subjek dalam upaya Go Green. Para generasi muda yang lebih dominan menyukai hal-hal yang bisa memprovokasi orang lain dapat dijadikan sebagai pelaku utama dalam gerakan Go Green agar bisa mengajak dan membentuk kesadaran masyarakat atas pentingnya Go Green dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global dan teknologi industri tidak ramah lingkungan yang selalu menjadi masalah yang Go green merupakan upaya untuk mengembalikan kenyamanan alam dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan agar fungsi alam tetap terjaga dengan baik dan merawat bumi dari kerusakan. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam gerakan Go Green guna mengatasi dampak pemanasan global dan perkembangan tenologi industri yang tidak ramah lingkungan. Upaya itu bisa dilakukan dari langkah kecil yang kita lakukan setiap harinya namun akan menjadi langkah yang berpengaruh besar jika dilakukan secara berkala dan tetap konsisten. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam gerakan Go Green untuk mengurangi dampak pemanasan global 1. Penanaman PohonPenanaman pohon merupakan salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Kemajuan transportasi menjadi penyebab atas peningkatan kadar karbon dioksida CO2 yang ada di udara sehingga bisa memperburuk masalah pemanasan global. Dengan menanam pohon kita dapat mengurangi emisi karbon dioksida CO2 dan dapat menambah emisi oksigen sehingga lingkungan menjadi lebih sehat dan nyaman. Penanaman pohon dapat menambah ekologi kawasan yaitu dapat mengurangi panas yang ada di daerah tersebut. Selain itu juga dapat menambah nilai estetika dari suatu kawasan yang tentunya akan menimbulkan Mengurangi penggunaan sampah plastikSeiring berkembangnya waktu, penggunaan sampah plastik terus saja bertambah yang tentu saja menyebabkan dampak bagi lingkungan. Sampah plastik merupakan sampah yang susah untuk terurai sehingga sampah ini perlu ditangani dengan benar. Di dalam era teknologi insudtri yang berkembang pesat seperti sekarang menyebabkan hampir semua barang atau produk menggunakan kemasan berbahan plastik sehingga penggunaan plastik semakin bertambah. Dalam era perkembangan teknologi industri ini, penggunaan sampah plastik semakin bertambah dan menyatakan peningkatan tiap tahunnya seperti yang dilansir dari data artikel DetikNews, timbunan sampah yang ada di Indonesia di Tahun 2020 mencapai 67,8 ton. Ditambah lagi dengan pola kehidupan masyarakat yang cenderung membuang sampah sembarangan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, harus adanya kesadaran agar mengurangi penggunaan plastikdan menggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini harus diperhatikan juga oleh pihak industri untuk membuat produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik. 3. Membuang sampah pada tempatnya Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia akan terus menghasilkan sampah. Keberadaan sampah yang akan terus bertambah dengan seiringnya waktu jika tidak ditangani dengan benar maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pola perilaku manusia yang cenderung lebih suka membuang sampah sembarangan menadi masalah dari dulu yang harus dihadapi. Dalam hal ini diperlukan adanya sikap kooperatif dan kesadaran bersama mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya untuk melakukan gerakan Go Green sebagai upaya mengurangi pemanasan global. jika kebiasaan membuang sampah sembarangan masih terus dibiarkan maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global akan terus bertambah sehingga aktivitas keseharian juga akan terganggu oleh lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan yang tidak sehat ini juga akan menurunkan kualitas kehidupan Mendaur ulang sampah Ada banyak sekali sampah yang bisa didaur ulang untuk mengurangi penimbunan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Eksistensi sampah yang yang terus mengalami peningkatan mendesak kita untuk melakukan berbagai cara untuk mengurangi keberadaanya. Dengan daur ulang, sampah yang mulanya hanya sebuah barang yang tidak berguna bisa dijadikan sebuah barang yang penuh estetika dan kaya akan nilai ekonomis. Salah satunya adalah menjadikan sampah menjadi sebuah karya seni yang mempunyai nilai estetika bahkan di zaman sekarang sudah banyak yang menjadikan sampah sebagai peluang usaha yaitu dengan membuat sebuah barang yang memiliki nilai ekonomis. Di instansi-instansi pendidikan juga sudah menerapkan kegiatan mendaur ulang sampah dengan menjadikannya sebah karya atau dengan menerapkan Bank sampah dimana para siswa akan menukarkan sampahnya dengan uang senilai berat sampahnya. Hal ini bisa mendidik para siswa untuk menjadikan sampah sebagai sesuatu yang berguna dan meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mengurangi dampak pemanasan Menggunakan peralatan elektronik secukupnya 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Kegiatan Kami membawa kain putih untuk masyarakat yang setuju dengan gerakan membuang sampah pada tempatnya , yaitu dengan cara mereka tanda tangan di kain tersebut.Dan juga kami menyediakan kantong plastik hitam untuk mengajak masyarakat sekitar untuk membuang sampah pada tempatnya, dan kami juga memungut sampah yang berserakan di sepanjang jalan.
10 April 2022 91 Views MEDIA CENTER, Palangka Raya – Camat Pahandut Berlianto, mengajak masyarakat di wilayahnya, untuk aktif. melaksanakan gerakan sadar buang sampah pada tempatnya. Mengapa hal itu penting dilakukan kata dia, tidak lain mengingat kondisi Kota Palangka Raya saat ini masih dalam iklim tidak menenu. Terkadang kerap hujan dan panas. Maka itu perlu kiranya gerakan tersebut dilakukan bersama-sama, sebagai upaya meminimalisir penumpukan sampah yang bisa menyebabkan genangan air maupun berbagai jenis penyakit lainnya. “Tingkatkan kesadaran dengan membuang sampah pada tempatnya serta peduli akan kebersihan lingkungan. Ini demi mencegah segala penyakit yang kerap menyerang. Seperti halnya penyakit demam berdarah dengue DBD,” ungkap Berlianto, Jumat 8/4/2022. Tidak bisa dipungkiri kata dia, permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah. Namun pemerintah tidak bisa mengatasi sendiri tanpa didukung peran serta masyarakat. “Intinya, kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, adalah salah satu bentuk komitmen yang kuat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih. Tak hanya dipertahankan, juga perlu untuk kita ajarkan kepada anak-anak,” tuturnya. Berlianto berpandangan, kawasan lingkungan yang bersih, pola hidup bersih, dan sehat akan dapat dirasakan manfaatnya. Lingkungan akan terbebas dari pesebaran nyamuk dan penyakit lainnya. “Bila setiap orang saling peduli, maka dapat mewujudkan lingkungan Kota Palangka Raya yang benar benar bersih serta sesuai dengan julukannya Kota Cantik,” tutupnya. MC. Isen Check Also Jelang Iduladha 1444 H, Pemko Intensifkan Operasi Pasar LPG MEDIA CENTER, Palangka Raya – Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah terhitung tinggal beberapa hari lagi. …
. 307 221 268 246 47 291 63 434
gerakan membuang sampah pada tempatnya