PERBEDAANKESIAPAN MENIKAH BAGI WANITA DEWASA AWAL YANG BERKARIR DAN BERWIRAUSAHA dirinya dalam melakukan ikatan lahir batin antara dua orang yaitu pria dan wanita yang bertujuan untuk membentuk suatu keluarga dengan Wanita karir dan Wirausaha . Miftakhul Fauziyah (2017)." The Differences Marital Readiness For Women Adult Early
- Wirausaha menjadi salah satu profesi yang banyak ditekuni saat ini. Apabila dibandingkan dengan jenis profesi lainnya, ada sejumlah perbedaan antara wirausaha dengan bentuk pekerjaan atau profesi lain. Menurut Asnawati dalam buku Kewirausahaan Teori dan Contoh-Contoh Rencana Bisnis 2021, dilihat dari sisi bahasanya, istilah wirausaha berasal dari kata wira’ dan usaha’.Wira berarti pejuang, luhur, unggul, gagah, berani. Sedangkan usaha artinya perbuatan untuk mencapai sebuah usaha. Jadi wirausaha bisa diartikan sebagai pejuang yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Mengutip dari buku Kewirausahaan 2020 karya Rina Rachmawati, wirausaha adalah orang atau kelompok yang mendirikan, mengelola, serta mengembangkan kegiatan usaha atau perusahaan miliknya. Wirausaha merupakan orang atau kelompok yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Semua orang bisa menjadi wirausaha, asalkan memiliki niat, kemauan, serta usaha yang keras. Baca juga 10 Karakteristik Wirausaha Menurut Bygrave Wirausaha dengan profesi pekerjaan lainnya Ada banyak jenis profesi pekerjaan di dunia ini, mulai dari bidang kesehatan, industri, ekonomi, politik, pendidikan, keuangan, pemerintahan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan masih banyak tersebut sangatlah beragam, karena memiliki karakteristik serta perannya masing-masing dalam kehidupan manusia. Apakah ada perbedaan antara wirausaha dengan profesi pekerjaan yang telah kita ketahui sebelumnya? Tentu saja ada. Perbedaan utama antara wirausaha dengan profesi pekerjaan lainnya adalah wirausaha menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Sedangkan profesi pekerjaan lainnya tidak menciptakan lapangan pekerjaan, karena mayoritas merupakan pencari kerja atau orang yang bekerja di perusahaan milik orang lain. Perbedaan lainnya ialah wirausaha memiliki tantangan besar untuk mengembangkan usahanya. Sedangkan tantangan dari profesi lainnya bergantung pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Sebagai contoh tantangan seorang karyawan ialah berusaha naik jabatan, tantangan dokter ialah tidak membahayakan pasien, dan lain sebagainya. Baca juga Contoh Karakter Wirausaha yang Kreatif dan Inovatif serta Cara Melatihnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JurnalStudi Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No. 1 Tahun 2016 40 Role Stress dan Intensi Wanita Berwirausaha Zulhawati1, Pujiastuti2, Ifah Rofiqoh3 1,2,3Universitas Teknologi Yogyakarta E-mail: 1zulhawati.uty@gmail.com, 2Pujiastuti_uty@yahoo.com, 3Ifahrofiqoh.uty@ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui role stress dan intensi wanita untuk
Wanita pengusaha bertumbuh sangat pesat di Amerika, terutama di segmen bisnis kecil. Wanita membuka bisnis dua kali lipat banyaknya dari pria. Pada saat ini wanita memiliki sepertiga dari semua bentuk bisnis. Walaupun antara pengusaha wanita maupun pria pada umumnya sama, namun dalam beberapa hal ada perbedaan tingkat motivasinya dalam membuka bisnis. Perbedaan-perbedaan ini antara lain; a. Wanita pengusaha dimotifasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan adanya frustrasi dalam pekerjaan sebelumnya. Dia merasa terkekang dan tidak dapat mengembangkan bakat-bakat yang ada pada dirinya. b. Dalam hal permodalan, bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal sedangkan wanita pengusaha memperoleh sumber modal dari tabungan, harta pribadi, dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh pinjaman modal dari Bank dibanding pria. c. Mengenai karakteristik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi dan pleksibel, realistic dan kreatif, antusias dan energik, dan mampu berhubungan dengan lingkungan masyarakat. d. Usia memulai usaha pria rata-rata umur 25-35, sedangkan wanita di Amerika berusia 35-45 Tahun. e. Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami, organisasi wanita, dan kelompok-kelompok sepergaulannya. f. Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya, tapi kalau pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan, konsultan, dan public relations
wirausaha dan kemudian menanamkan karakteristik pembeda ini kepada peserta pendidikan kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembeda antara wirausaha dan non-wirausaha secara umum. Secara khusus perbedaan-perbedaan itu dibagi menjadi beberapa kategori, seperti antara wanita, antara pria, antara latar belakang
Franky Slamet, Tommy Setiawan Ruslim Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta Abstrak Aspek gender dalam kewirausahaan masih menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Sejumlah studi menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan karakteristik bagaimana pria dan wanita mengelola sebuah usaha. Sejumlah teori digunakan untuk menjawab fenomena tersebut yaitu evolusi, psikoanalitis, peran sosial dan konstruksi sosial Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan persamaan karakteristik antara wirausaha pria dan wanita. Sampel sejumlah 35 wirausaha yang terdiri atas pria dan wanita dipilih berdasarkan teknik sampling nonprobabilitas dengan teknik judgemental sampling. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian serupa yang dilakukan oleh Malach Pines dan Schwartz 2006 terhadap para wirausaha di Israel. Hasil penelitian ini mendukung teori evolusi, psikoanalitis, peran sosial dan konstruksi sosial. Pada setiap aspek yang diteliti, lebih banyak terdapat persamaan daripada perbedaan karakteristik antara wirausaha pria dan wanita. Kata Kunci gender, teori evolusi, psikoanalitis, peran sosial, konstruksi sosial Pendahuluan 1. Dewasa ini telah banyak penelitian mengenai kewirausahaan difokuskan pada aspek gender, yang membandingkan antara karakteristik pria dan wanita dalam berwirausaha. Kenyataan yang agak mengejutkan bahwa, seperti halnya penelitian di topik yang berbeda, penelitian awal mengenai wirausaha dan pemilik bisnis berfokus pada trait, pengalaman dan kinerja dari kaum pria. Hanya sedikit penelitian yang secara khusus berfokus pada wanita Moore, 1999 dalam Malach- Pines dan Schwartz, 2006. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan karakteristik bagaimana pria dan wanita mengelola bisnis atau menjadi manajer di sebuah perusahaan dan hal tersebut telah menjadi kontroversi. Misalnya apakah pria lebih baik dibandingkan wanita atau sebaliknya Henning dan Jardim, 1978; Lehan, 1977; dalam Malach-Pines dan Schwartz, 2006. Untuk menjelaskan persamaan dan perbedaan karakteristik antara wirausaha pria dan wanita adalah dengan menggunakan empat teori di dalam psikologi yaitu teori evolusi, psikoanalitis, peran sosial dan konstruksi sosial. Pembatasan Masalah 2. Penelitian ini dibatasi pada karakteristik wirausaha pria dan wanita berdasarkan motivasi, deskripsi diri, pandangan terhadap orang tua, hambatan yang ditemui saat mendirikan serta menjalankan usaha dan bantuan yang dibutuhkan. Rumusan Masalah 3. Masalah dalam penelitian ini adalah Apa perbedaan karakteristik antara pria dan wanita? a. Apa persamaan karakteristik antara pria dan wanita? b. Tujuan 4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan persamaan karakteristik antara wirausaha pria dan wanita. Kegunaan 5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung program pengembangan kewirausahaan terutama di dalam pembinaan para wirausaha dengan pendekatan karakteristik dari pria dan wanita. Tinjauan Literatur 6. Teori Evolusi Pria moderen cenderung menempatkan diri mereka di dalam hirarki sementara wanita cenderung lebih tertarik di dalam kerja sama, koneksi dan jejaring. Wanita menempatkan dirinya sendiri di dalam jaringan persahabatan dan mereka bekerja untuk mempertahankan ikatan tersebut secara utuh Mereka cenderung memiliki bakat untuk berkata-kata, sensitivitas emosi, empati, sebuah pemberian untuk jejaring, preferensi untuk bekerja sama dan kepemimpinan yang egaliter Malach-Pines dan Schwartz, 2006. Atas dasar itu wanita dianggap lebih unggul dalam manajemen. Sementara di sisi lain pria dipandang lebih termotivasi oleh status dan lebih kompetitif daripada wanita Psikoanalitis Menurut Gilligan 1982 dalam Malach-Pines dan Schwartz, 2006 terdapat perbedaan psikologis antara pria dan wanita yaitu pria lebih kompetitif dibandingkan wanita. Pria juga memiliki preferensi untuk menempati puncak organisasi, sementara wanita cenderung berada di hati sebuah organisasi. Hal tersebut menurut Chodorow 1978 sebagai hasil dari pengalaman masa kecil dan perbedaan pengembangan tugas anak laki dan perempuan. Anak laki untuk mengembangkan identitas maskulin membutuhkan secara emosi mereka ke ibu dan mengarahkan identiikasi ke bapak. Sebagai hasil, maskulin sendiri adalah terpisah dan otonomi serta dideinisikan oleh persaingan. Anak perempuan tidak perlu memisahkan dan tidak melibatkan ibu mereka untuk mengembangkan identitas feminin mereka. Sebagai hasilnya, wanita sendiri adalah “sendiri dalam relasi” Miller, 1976. Peran Sosial Teori peran sosial menekankan pada kekuatan sosial seperti norma budaya, gender stereotypes dan peran yang diharapkan Basow, 1992; Spence dan Buckner, 2000 dalam Malach-Pines dan Schwartz, 2006. Kanter 1993 mengemukakan bahwa teori peran gender, perbedaan gender di dalam perilaku kerja bukanlah hasil dari kekuatan evolusioner atau pengalaman masa kecil, tetapi beberapa sebagai perbedaan peran dan perbedaan di dalam kekuatan sesungguhnya dari pria dan wanita yang dimiliki di dalam organisasi Kanter, 1993. Konstruksi Sosial Realitas adalah yang dikonstruksikan secara sosial Bohan, 1997; Butler, 1990, 1993; DeLamater dan Hyde, 1998; Gergen dan Davis, 1997; Mednick, 1989, dalam Malach-Pines dan Schwartz, 2006. Tidak ada satu “realitas” yang dialami secara simultan oleh semua orang. Budaya yang berbeda memiliki pemahaman yang unik mengenai dunia. Orang cenderung membagi dunia ke dalam pasangan yang berlawanan kami/mereka, orang baik/orang jahat, pria/wanita. Kecenderungan yang sama juga membuat mereka menekankan pada perbedaan di antara pasangan tersebut dan menyembunyikan fakta bahwa kesamaan, yang mencakup kesamaan dalam gaya manajemen pria dan wanita, sering jauh lebih besar daripada perbedaannya Tavris, 1992. Konstruksi sosial menekankan pada pengalaman subjektif dari setiap individu. sehingga dapat diharapkan bahwa perbedaan individu di dalam gaya manajemen akan menjadi lebih besar dan lebih signiikan daripada perbedaan Metode Penelitian 7. Sampel sejumlah 35 responden yang terdiri atas 19 wirausaha wanita dan 16 wirausaha pria dipilih dengan metode penarikan sampel nonprobabilitas, yaitu dengan teknik judgement sampling. Sampel tersebut dipilih secara cermat untuk memastikan bahwa responden adalah wirausaha dalam arti yang sebenarnya, bukan sekadar pemilik bisnis yang menjalankan usaha ala kadarnya. Penarikan sampel melibatkan para pengajar laboratorium kuantitatif di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara di bawah supervisi peneliti. Kuesioner yang dikembangkan terdiri atas tujuh bagian yaitu motivasi ketika memulai usaha 13 butir, koeisien Alpha Cronbach = 0,714, deskripsi diri dari wirausaha pria dan wanita 14 butir, Alpha Cronbach = 0,950, gambaran tentang bapak dan ibu dari perspektif wirausaha pria dan wanita 14 butir, Alpha Cronbach bapak = 0,959 dan Alpha Cronbach ibu = 0,907, hambatan ketika mendirikan 10 butir, Alpha Cronbach = 0,911 dan menjalankan usaha 14 butir, Alpha Cronbach = 0,924 serta bantuan yang diperlukan ketika menjalankan usaha 21 butir, Alpha Cronbach = 0,893 Malach-Pines dan Schwartz, 2006. Data dianalisis dengan menggunakan analysis of variance anova yaitu untuk menguji perbedaan dua rata-rata, antara wirausaha pria dan wanita. Hasil Penelitian 8. Seperti yang dapat dilihat pada tabel 1, umur rata-rata wirausaha pria adalah 27,69 tahun dan wirausaha wanita adalah 26,42 tahun. Lama pendidikan wirausaha pria adalah 13,69 tahun dan wirausaha wanita adalah 13,32 tahun. Lama bekerja wirausaha pria adalah 6,81 tahun, lebih lama dibandingkan wirausaha wanita yaitu 3,16 tahun. Tabel 1. Nilai Rata-Rata dan Deviasi Standar Usia, Lama Pendidikan dan Lama Bekerja Wirausaha Pria dan Wanita Variabel Pria Wanita Mean DS Mean DS Umur Lama Pendidikan Lama Bekerja Berdasarkan tabel 2 terdapat perbedaan yang signiikan mengenai motivasi pria dan wanita untuk menjadi wirausaha yaitu dalam hal menjadi bos bagi diri sendiri, memiliki otoritas, dan aktualisasi diri. Pria lebih kuat dibandingkan wanita dalam hal motivasi untuk menjadi bos bagi diri sendiri mean pria = 6, mean wanita = 4,84, memiliki otoritas mean pria = 5,75, mean wanita = 4,84 dan aktualisasi diri mean pria = 6,19, mean wanita = 5,47 Untuk aspek motivasi lain, tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara pria dan wanita. Tabel 2. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Motivasi Wirausaha Pria dan Wanita pada α=0,05 Motivasi Pria Wanita F p Mean DS Mean DS Status. .008 Menjadi bos bagi diri sendiri. .022 Memiliki otoritas. .029 Mempunyai uang. .994 .170 Aktualisasi diri. .905 .044 Fleksibilitas. .051 Untuk anak-anak. .179 .675 Karena di-phk di pekerjaan sebelumnya. .892 .352 Tidak ada pekerjaan lain. .162 Kepuasan hidup. .275 Kepuasan pekerjaan yang signiikan. .745 .394 Keinginan meninggalkan pekerjaan sebelumnya. .438 .513 Mengubah pekerjaan. .381 .541 Berdasarkan tabel 3, secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signiikan mengenai traits bagaimana pria dan wanita menggambarkan dirinya sendiri. Jika dilihat dari nilai rata-rata pria yang lebih besar daripada wanita, pria memandang dirinya sebagai lebih mencintai tantangan, lebih memerlukan kendali diri, lebih berkomitmen, lebih menunjukkan inisiatif, lebih independen, lebih melibatkan risiko, lebih enerjik, lebih percaya diri, lebih optimistis, lebih kreatif dan lebih realistis. Tabel 3. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Gambaran Tentang Diri Sendiri pada α=0,05 Traits Pria Wanita F p Mean DS Mean DS Mencintai tantangan. .091 Memerlukan kendali diri. .080 .780 Berkomitmen. .344 .561 Menunjukkan inisiatif. .171 .682 Independen. .964 .407 .528 Keterlibatan langsung. .933 .031 .860 Seorang pemimpi. .152 .699 Suka mengelola. .895 .000 .988 Pengambil risiko. .099 Enerjik. .093 Percaya diri. .249 .621 Optimistis. .122 Kreatif. .065 .800 Realistis. .308 .583 Berdasarkan tabel 4, tidak terdapat perbedaan yang signiikan dalam hal pandangan wirausaha pria dan wanita terhadap bapak mereka. Wirausaha pria dan wanita memberikan nilai rata-rata tertinggi dalam pandangan mengenai keterlibatan langsung mean pria = 5,75 dan mean wanita = 5,95. Tabel 4. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Pandangan Terhadap Bapak pada α=0,05 Traits Pria Wanita F p Mean DS Mean DS Mencintai tantangan. .136 .714 Memerlukan kendali diri. .053 .820 Berkomitmen. .002 .962 Menunjukkan inisiatif. .045 .834 Independen. .008 .929 Keterlibatan langsung. .911 .186 .669 Seorang pemimpi. .460 .502 Suka mengelola. .254 .618 Pengambil risiko. .021 .885 Enerjik. .588 .448 Percaya diri. .032 .859 Optimistis. .046 .831 Kreatif. .034 .856 Realistis. .511 .480 Seperti yang dapat dilihat pada tabel 5, tidak terdapat perbedaan yang signiikan dalam hal pandangan wirausaha pria dan wanita mengenai ibu mereka. Nilai rata-rata tertinggi diberikan wirausaha pria dalam hal enerjik mean = 5,63 dan berkomitmen mean = 5,63, sementara bagi wirausaha wanita adalah dalam hal traits realistis mean = 5,79. Tabel 5. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Pandangan Terhadap Ibu pada α=0,05 Traits Pria Wanita F p Mean DS Mean DS Mencintai tantangan. .021 .885 Memerlukan kendali diri. .139 .712 Berkomitmen. .885 .120 .731 Menunjukkan inisiatif. .077 .783 Independen. .185 .670 Keterlibatan langsung. .885 .724 .401 Seorang pemimpi. .160 .692 Suka mengelola. .112 .740 Pengambil risiko. .817 .373 Enerjik. .016 .901 Percaya diri. .427 .518 Optimistis. .964 .176 .678 Kreatif. .687 .413 Realistis. .159 Seperti yang dapat dilihat pada tabel 6, terdapat perbedaan yang signiikan antara pria dan wanita dalam hal kesulitan ketika mendirikan usaha yaitu mengenai birokrasi pemerintah dan studi kelayakan. Pria memandang bahwa masalah birokrasi pemerintah mean pria = 4,38 dan mean wanita = 2,42 dan studi kelayakan mean pria = 4,06 dan mean wanita = 2,79 sebagai aspek yang lebih sulit dibandingkan dengan yang dipersepsikan wanita. Tabel 6. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Kesulitan Ketika Mendirikan Usaha pada α=0,05 Kesulitan Pria Wanita t p Mean DS Mean DS Ketersediaan pendanaan. .093 Penanggungan harga. .891 .379 Jaminan. .166 Infrastruktur isik. .697 .491 Birokrasi pemerintah. .002 Studi kelayakan. .033 Manajemen. .259 .797 Pengendalian anggaran. .179 Manajemen sumber daya manusia. .839 .407 Sumber daya manusia dalam produksi/operasi. .144 Seperti yang dapat dilihat pada tabel 7, terdapat perbedaan yang signiikan antara wirausaha pria dan wanita dalam hal kesulitan dalam ketersediaan pendanaan ketika wirausaha menjalankan usaha. Wirausaha pria memandang bahwa ketersediaan pendanaan sebagai hal yang lebih menyulitkan dibandingkan wanita mean pria = 4,88 dan mean wanita = 3,47. Tabel 7. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Kesulitan Ketika Menjalankan Usaha pada α=0,05 Kesulitan Pria Wanita t p Mean DS Mean DS Ketersediaan pendanaan. .032 Penanggungan harga. .234 Jaminan. .068 Modal kerja. .670 .507 Pembayaran yang tertunda. .369 .714 Manajemen. .412 .683 Pengendalian anggaran. .815 .421 Informasi pasar. .711 Persaingan. .147 Pasar baru. .394 Penjualan. .575 Jejaring .545 Manajemen sumber daya manusia. .362 .720 Manajemen sumber daya manusia dalam produksi. Berdasarkan tabel 8, terdapat perbedaan pandangan mengenai bantuan yang dibutuhkan antara wirausaha pria dan wanita saat menjalankan usaha yaitu dalam hal birokrasi pemerintah, perekrutan pegawai, infrastruktur isik dan manajemen sumber daya manusia. Wirausaha pria memandang aspek birokrasi pemerintah mean pria = 4,81 dan mean wanita = 2,37, perekrutan pegawai mean pria = 5,44 dan mean wanita = 3,79, infrastruktur isik mean pria = 5,81 dan mean wanita = 3,84 dan manajemen sumber daya manusia mean pria = 5,63 dan mean wanita = 4,32 sebagai hal yang lebih dibutuhkan bantuan dibandingkan wirausaha wanita Tabel 8. Nilai Rata-Rata, Deviasi Standar dan F-test Bantuan Yang Dibutuhkan Saat Menjalankan Usaha pada α=0,05 Bantuan Yang Dibutuhkan Pria Wanita t p Mean DS Mean DS Birokrasi pemerintah. .000 Pesaing. .697 .491 Informasi pasar. .255 Perencanaan usaha. .638 .528 Ketersediaan pendanaan. .427 .672 Penanggungan harga. .966 .109 Pelanggan potensial. .788 Pembayaran yang tertunda. .669 .508 Studi kelayakan. .115 Memperluas jejaring. .929 .730 .471 Pasar baru. .772 .095 Manajemen. .164 .871 Pengendalian anggaran. .251 Penjualan .970 .390 Jaminan . .137 Komputer. .167 .868 Modal kerja. .322 Perekrutan pegawai. .010 Infrastruktur isik. .001 Manajemen SDM. .030 Upgrade teknologi. .607 .548 Diskusi 9. Seperti yang dikemukakan di dalam teori evolusi bahwa pria dipandang lebih kompetitif dibandingkan wanita dan dimotivasi oleh status. Wanita dipandang lebih dimotivasi oleh aktualisasi diri daripada pria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pria tidak lebih kompetitif dibandingkan wanita. Pria justru lebih memandang faktor birokrasi pemerintah sebagai hal yang menyulitkan ketika mendirikan usaha dan memerlukan bantuan untuk hal tersebut. Wanita memandang faktor birokrasi secara lebih rendah dibandingkan pria. Demikian juga dalam hal ketersediaan pendanaan, perekrutan pegawai, infrastruktur isik dan manajemen sumber daya manusia, pria memandang hal ini sebagai faktor yang lebih menyulitkan ketika menjalankan usaha daripada wanita. Dalam hal aktualisasi diri, justru pria memandang hal ini sebagai faktor yang lebih besar daripada wanita. Wirausaha pria juga lebih termotivasi untuk menjadi bos dan memiliki otoritas. Wirausaha wanita dapat dianggap lebih demokratis dibandingkan pria. Sementara di dalam teori psikoanalitis, wanita dianggap lebih memiliki hubungan yang lebih harmonis dengan Ibu mereka daripada pria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik wirausaha pria dan wanita memiliki hubungan yang sama baiknya. Teori peran sosial menekankan pada kekuatan sosial seperti norma budaya, gender stereotypes dan peran yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signiikan antara karakteristik wirausaha pria dan wanita. Wirausaha pria bekerja lebih lama dibandingkan wanita, tetapi dari segi pendidikan, mereka memiliki kesetaraan. Sementara di dalam teori konstruksi sosial yang menekankan pada perbedaan individu di dalam gaya manajemen bukan pada perbedaan gender. Hasil penelitian ini mendukung teori tersebut, karena tidak terdapat perbedaan yang signiikan bagaimana wirausaha pria dan wanita mendeskripsikan dirinya. Kesimpulan 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak persamaan yang signiikan adalah pada aspek motivasi wirausaha pria yang lebih menekankan pada keinginan menjadi bos, memiliki otoritas dan aktualisasi diri. Demikian halnya dalam hal kesulitan dan bantuan yang dibutuhkan ketika mendirikan dan menjalankan usaha. Hal yang berbeda adalah pada hal birokrasi pemerintah, ketersediaan pendanaan, perekrutan pegawai, infrastruktur isik, dan manajemen sumber daya manusia. Perbedaan yang terjadi lebih pada aspek individu dan bukan pada aspek gender. Hasil penelitian ini hanya memberikan gambaran kecil dari wirausaha tertentu dan memiliki keterbatasan dalam hal generalisasi. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya, sampel yang lebih besar dengan melibatkan beraneka ragam wirausaha dari berbagai usaha akan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memberikan deskripsi mengenai wirausaha pria dan wanita. DAFTAR PUSTAKA Malach-Pines, Ayala dan Schwartz, Dafna 2006, “Men and women small business owners in Israel”, Equal Opportunities International, Vol 25, No 4, pp 311-326. Chodrow, N 1978, The Reproduction of Mothering, University of California Press, Berkeley, CA. Kanter, 1993, Men and Women of The Corporation, Basic, New York, NY. Miller, 1976, Toward a New Psychology of Women, Beacon Press, Boston, MA. Tavris, C 1992, The Mismeasure of Women, Simon and Schuster, New York, NY. BAGAIMANA REAKSI PERUSAHAAN YANG MENDAPAT SERUAN
Selainitu, wanita juga lebih jeli dalam detail-detail kecil yang seringkali terlewatkan oleh pria. 4. Tidak mudah putus asa. Meskipun secara fisik wanita terbilang kalah tangguh dengan pria, namun dalam berbisnis wanita dinilai memiliki mental yang lebih kuat dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi rintangan dalam usahanya.
Bandung - Peringkat Indonesia cukup tinggi dalam kewirausahaan baru. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Global Entrepreneurship Monitor, wirausaha wanita mencapai 14 persen dari total populasi. Dengan nilai 14 persen, artinya ada 14 dari 100 orang yang membuka wirausaha baru hingga usahanya berumur 3,5 tahun pada 2016. Perempuan dinilai lebih berani membuka usaha baru dibanding lelaki. Ketua GEM Indonesia periode 2013-2016 Catharina B. Nawangpalupi mengatakan survei kewirausahaan baru tersebut sudah berjalan empat tahun di Indonesia. “Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan Indonesia lebih berani mengambil risiko untuk memulai usaha baru,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2017. Dalam pertemuan tahunan Global Entrepreneurship Monitor GEM yang berlangsung pada 5-8 Februari 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, organisasi tersebut melaporkan hasil studi terbarunya bahwa kewirausahaan secara global meningkat. Dalam penelitian GEM, terdapat indikator TEA Total Early-stage Entrepreneurial Activity yang bersifat stabil dari tahun ke tahun. Indikator itu mengukur persentase penduduk berusia 18-64 tahun yang merintis usaha baru dalam kurun waktu 3,5 tahun. Iklan Nilai 14 persen yang diraih membuat Indonesia berada di peringkat 20 dari 65 negara. Jumlah perempuan juga diketahui lebih banyak dibanding lelaki untuk membuka usaha baru. Angka rasionya 1,24 atau lima orang perempuan berbanding empat orang lelaki. Berdasarkan data survei 2013-2016, kata Catharina, kalangan lelaki dewasa di Indonesia merasa mempunyai kesempatan dan kemampuan berwirausaha yang lebih tinggi daripada yang dirasakan perempuan. “Namun jumlah perempuan yang memulai usaha lebih banyak daripada lelaki,” ujarnya. Hasil survei itu, menurut Catharina, menunjukkan pentingnya dukungan ekosistem bagi wirausaha perempuan. Tujuannya agar mereka bisa lebih mengembangkan usahanya dan meningkatkan dampak bagi masyarakat sekitar. ANWAR SISWADI
Prihalmengenai wanita wirausaha mungkin bukan sekedar membicarakan prosfek namun lebih kepada perang fsikologi dari diri wanita itu sendiri, yang menyangkut pilihan hidup: antara Berkarier atau wirausaha adalah 2 pilihan yang layak di pikirkan dalam perkembangan ekonomi dan bisnis pada saat ini.Namun sebaiknya, tetapkan berdasarkan kemampuan agar
. 396 451 190 154 250 256 47 206
perbedaan wanita wirausaha dan pria wirausaha